todosemjogo.org – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi terus berupaya mewujudkan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) sebagai solusi berkelanjutan untuk persoalan sampah kota. Melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), proyek ini dijalankan berdasarkan regulasi Kepala Bappenas Nomor 7 Tahun 2023. Pesannya jelas, pemerintah hadir, sektor swasta ikut berperan, dan layanan publik harus meningkat.
DLH Bekasi Tancap Gas Wujudkan PSEL Sebagai Jawaban untuk 1.800 Ton Sampah Per Hari
Setiap hari, Kota Bekasi dihadapkan pada timbunan sekitar 1.800 ton sampah. Melalui proyek PSEL, pemerintah menargetkan pengurangan hingga 1.000 ton per hari, atau sekitar 60 persen dari total volume sampah. Artinya, DLH Bekasi tancap gas wujudkan PSEL bukan sekadar wacana, tapi langkah nyata agar tumpukan sampah tak lagi menyesaki TPA.
DLH menargetkan proses lelang dan penunjukan mitra rampung pada Desember 2025. Pembangunan akan dimulai tahun 2026 dan diharapkan beroperasi penuh pada 2029, sejalan dengan target nasional penyelesaian masalah sampah. Dengan jadwal yang ketat ini, kamu sebagai warga berhak mengawal pelaksanaannya, apakah proyek berjalan tepat waktu, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi lingkungan sekitar.
Baca juga: Pemadaman Listrik Massal Bekasi Warga Heboh Cari Alternatif
DLH Bekasi Tancap Gas Wujudkan PSEL yang Belajar dari Keberhasilan Surabaya
Kementerian ESDM mencontohkan Surabaya sebagai kota yang sukses mengoperasikan PSEL. Keberhasilan itu menjadi inspirasi bagi Bekasi untuk meniru model pengelolaan yang efektif. Namun, DLH Bekasi tancap gas wujudkan PSEL tidak berarti menyalin mentah-mentah, melainkan menyesuaikan dengan kondisi lokal, mulai dari sistem pengumpulan sampah, tata kelola, hingga integrasi ke jaringan listrik. Proyek ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga perubahan cara pandang: bahwa sampah bukan beban, melainkan sumber energi yang bernilai.
DLH Bekasi Tancap Gas Wujudkan PSEL sebagai Janji Nyata
Dengan semangat Dinas Lingkungan Hidup Bekasi tancap gas wujudkan PSEL, pemerintah kota menyalakan harapan baru bagi lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Jika target tahun 2029 tercapai, maka 1.800 ton sampah harian tidak lagi menjadi momok. Sampah itu akan berubah menjadi sumber daya yang memberi manfaat bagi masyarakat.
Saat turbin PSEL mulai berputar dan listrik menyala dari hasil olahan sampah, warga bisa berkata, janji ini bukan sekadar slogan. Ini bukti nyata bahwa Bekasi mampu mengubah masalah menjadi energi masa depan.






