Todosemjogo.org – Jakarta, 8 Agustus 2025 — Koperasi Jasa Insan Jaya Sejahtera (Kopjas INARA) meneken kerja sama channeling kredit pensiun dengan Koperasi Sukses Artha Mandiri di Gedung SOHO Capital, Grogol, DKI Jakarta. Penandatanganan dilakukan Ketua Kopjas INARA Agus Sudiyanto bersama Sekretaris Ferry P. Alam, serta Ketua Pengurus Koperasi Sukses Artha Mandiri Sutrisno, disaksikan STU Ruben selaku Manajer Bisnis.
Read More : Reklame Bando di Jalan Raya Caman Diduga Langgar Aturan, Wali Kota Bekasi Didorong Bertindak
Langkah Strategis Memperluas Akses Pembiayaan
Kolaborasi ini dirancang sebagai langkah percepatan layanan pembiayaan bagi pensiunan PNS, dengan penekanan pada kualitas pendanaan—bukan sekadar kecepatan pencairan. Sasarannya jelas: membantu kelompok lanjut usia mencapai tujuan finansial secara aman dan terukur.
Melalui skema channeling, nilai kredit disesuaikan kebutuhan debitur, membidik pensiunan usia 70 sampai 85 tahun. Segmen ini kerap luput dari layanan keuangan konvensional, padahal kebutuhan pembiayaan pascapurna tugas tak pernah benar-benar usai—dari kesehatan hingga modal usaha skala rumah tangga.
Pesan Inti dari Pimpinan
“Tujuan kerja sama ini memberikan pendanaan yang berkualitas bagi para pensiunan PNS agar manfaatnya optimal,” tegas Agus Sudiyanto. Narasi itu merangkum misi koperasi: menghadirkan layanan yang ramah risiko, transparan, dan terjangkau.
Kopjas INARA menegaskan kemitraan ini sebagai penguat inklusi keuangan. Tak hanya untuk PNS, akses pendanaan diharapkan mempermudah pensiunan TNI/Polri di berbagai daerah. Kolaborasi lintas koperasi memberi ruang inovasi pada model pembiayaan yang lebih dekat dengan komunitas.
Rekam Jejak Pendanaan: Dari BPR ke Koperasi
Bagi Kopjas INARA, Sukses Artha Mandiri adalah mitra pendana koperasi pertama untuk kredit pensiun. Sebelumnya, sumber pendanaan didominasi lima Bank Perekonomian Rakyat (BPR). Diversifikasi mitra diharapkan memperkuat likuiditas dan stabilitas penyaluran kredit.
Kedua belah pihak menargetkan kemitraan saling menguntungkan dengan indikator yang terukur: tingkat serapan kredit, kualitas portofolio, dan menurunnya rasio gagal bayar. Pada akhirnya, keberhasilan ditakar dari satu hal sederhana: apakah para pensiunan merasa lebih aman, mudah, dan bermartabat saat mengakses pembiayaan.
Kerja sama Kopjas INARA dan Koperasi Sukses Artha Mandiri menegaskan satu pesan: layanan keuangan untuk lansia bukan kebaikan tambahan, melainkan hak yang harus dihadirkan dengan tanggung jawab. Semoga langkah ini menjadi praktik baik yang menular.







