todosemjogo.org – Enam tahun perjalanan bukan waktu yang panjang, namun cukup untuk membuktikan konsistensi pelayanan. Dalam usia ke-6 ini, RSUD Pondokgede yang dikelola Pemkot Bekasi menegaskan fokusnya untuk memperkuat layanan TBC–paru sebagai unggulan sekaligus memperluas akses pelayanan HIV, BPJS, dan layanan umum. Menurut Direktur RSUD Pondokgede, dr. Johny Timbul Pardomuan, momentum ini bukan sekadar perayaan, tetapi bentuk nyata komitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Read More : Grand Amaroossa Bekasi Dipasangi Stiker “Tak Patuh Pajak”: DPRD Desak Penindakan Tegas
Sebagai rumah sakit yang diresmikan pada 17 Agustus 2019, RSUD Pondokgede telah menjadi bagian penting dari sistem kesehatan Bekasi. Ketika pandemi COVID-19 melanda, rumah sakit ini dipercaya menjadi salah satu rujukan utama, menguji kesiapan dan daya tahan sistem yang mereka bangun sejak awal.
Layanan TBCâParu yang Fokus Utama RSUD Pondokgede
Di tengah padatnya populasi Bekasi, penyakit menular seperti TBC membutuhkan perhatian khusus. RSUD Pondokgede menempatkan layanan TBC–paru sebagai lini utama dalam strategi pelayanan. Bukan hanya memberikan pengobatan, tetapi juga memastikan keberlanjutan terapi melalui edukasi dan pendampingan pasien.
Menurut dr. Johny, jeda satu hari dalam pengobatan TBC bisa memperlambat kesembuhan bahkan meningkatkan risiko penularan. Karena itu, rumah sakit terus mengoptimalkan sistem skrining dan pengobatan terpadu agar pasien mendapatkan hasil maksimal.
Perluasan Layanan HIV dan BPJS untuk Kemudahan Pasien
Selain layanan TBC–paru, RSUD Pondokgede kini memperkuat pelayanan HIV dan BPJS. Data internal menunjukkan bahwa rumah sakit ini termasuk dalam empat besar fasilitas kesehatan di Kota Bekasi dengan jumlah pasien HIV terbanyak yang dilayani. Fakta ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu layanan yang diberikan. Integrasi sistem BPJS juga ditingkatkan agar proses administrasi berjalan lebih efisien. Dengan begitu, pasien bisa fokus pada kesembuhan tanpa terbebani birokrasi yang rumit.
Baca juga: Video Banjir Bekasi Viral Di Platform Sosial Media
Tantangan Lahan dan Parkir yang Perlu Perhatian Pemerintah
Pertumbuhan pasien yang signifikan membawa tantangan baru, yakni keterbatasan lahan dan area parkir. Masalah ini berpotensi menghambat kenyamanan dan efektivitas layanan. Pihak rumah sakit berharap adanya dukungan pemerintah daerah untuk memperluas area pelayanan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara optimal.
Harapan ke Depan
Langkah RSUD Pondokgede patut diapresiasi. Fokus pada layanan TBC–paru dan HIV adalah bentuk keberpihakan nyata pada isu kesehatan masyarakat yang sering terpinggirkan. Namun, komitmen ini perlu diiringi dengan dukungan pemerintah dan masyarakat agar keberlanjutan layanan tetap terjaga. Lalu sebagai warga Bekasi, kita sebenarnya juga punya peran penting dengan menjaga kesehatan, memanfaatkan layanan yang ada, dan memberi masukan konstruktif untuk peningkatan fasilitas publik.
Layanan TBCâParu Jadi Simbol Dedikasi RSUD Pondokgede
Enam tahun perjalanan RSUD Pondokgede membuktikan bahwa pelayanan kesehatan bukan sekadar fasilitas, tetapi dedikasi yang berkelanjutan. Fokus pada layanan TBC–paru, penanganan HIV, dan perbaikan sistem BPJS menjadi langkah nyata menuju pelayanan kesehatan yang inklusif dan modern. Dengan dukungan semua pihak, rumah sakit ini bisa terus tumbuh menjadi pusat layanan yang membanggakan warga Bekasi.







