Todosemjogo.org – Bekasi, 15 Agustus 2025—Setelah sempat tertunda, Koperasi Insan Jaya Sejahtera (Kopjas INARA) dan BPR Harta Tanamas akhirnya duduk satu meja, menyisir strategi, merapikan detail rencana bisnis, lalu menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) channeling kredit pensiun. Agenda berlangsung di Kantor Pusat BPR Harta Tanamas, menegaskan komitmen dua institusi keuangan untuk memperluas akses pembiayaan yang aman dan terukur.
Read More : Bekasi Jadi Sorotan Nasional Karena Kasus Pencemaran Sungai
Komposisi Penandatangan
Dari Kopjas INARA hadir Ketua Agus Sudiyanto dan Sekretaris Ferry P. Alam sebagai penandatangan. Pihak BPR Harta Tanamas diwakili Direktur Utama Endang Martiningsih dan Direktur Puji Rahayu, didampingi Hapsari Kusumaningrum dari Divisi Operasional. Formasi ini menunjukkan bahwa keputusan strategis tidak sekadar seremoni, melainkan hasil kalkulasi manajerial yang lengkap.
Pokok kerja sama menempatkan BPR Harta Tanamas sebagai penyalur dana (channeling) bagi produk kredit pensiun Kopjas INARA. Besaran kredit akan disesuaikan kebutuhan anggota/pemohon, dengan sasaran utama pensiunan PNS serta TNI/Polri. Segmen yang sering luput dari radar layanan keuangan formal ini dihadirkan sebagai prioritas.
Mengapa Kolaborasi Ini Penting
Di tengah kehati-hatian industri keuangan, channeling menjadi jembatan: bank memperoleh perluasan portofolio dengan kontrol risiko terukur, koperasi mendapatkan dukungan likuiditas untuk memperbesar jangkauan layanan. Pada akhirnya, anggota—dalam hal ini para pensiunan—mendapat akses pembiayaan yang lebih inklusif. Kerja sama ini juga bertumpu pada tata kelola: verifikasi data pensiun, evaluasi kemampuan bayar, hingga pengawasan kredit secara berkala.
Dua pihak meyakini sinergi ini saling menguntungkan. Bagi BPR, diversifikasi portofolio dan penetrasi pasar spesifik menjadi nilai tambah. Dan bagi Kopjas INARA, kekuatan pendanaan menegaskan kapasitas layanan. Bagi penerima manfaat, hadir alternatif pembiayaan yang ringkas, rasional, dan relevan dengan kebutuhan usia lanjut—mulai biaya kesehatan, perbaikan rumah, hingga modal usaha kecil keluarga.
Baca juga: Pasar Tradisional Bekasi Direvitalisasi Pedagang Sambut Positif
Penutup: Janji yang Perlu Dikawal
Kesepakatan hari ini adalah janji; pelaksanaannya akan diuji oleh eksekusi. Transparansi proses, ketelitian penilaian risiko, dan layanan purna pencairan akan menentukan apakah program ini sekadar headline, atau benar-benar menjadi tonggak perlindungan finansial bagi para pensiunan. Pada usia yang merayakan kebijaksanaan, akses kredit yang manusiawi semestinya bukan pengecualian—melainkan standar.







