todosemjogo.org – Pembangunan jembatan wisata air Kalimalang di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, akhirnya dimulai pada Kamis (21/8/2025). Kehadiran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menandai bahwa proyek besar ini bukan lagi sekadar rencana di atas kertas, melainkan langkah nyata yang kini mulai dijalankan.
Read More : Akbar Satria Putra Pimpin Karang Taruna Jatibening 2025–2030: Momentum Baru Pemuda Pondokgede
Dalam proyek ini, Pemerintah Kota Bekasi bekerja sama dengan pihak ketiga melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR). Artinya, dana pembangunan bukan sekadar hibah, tetapi bentuk kolaborasi yang wajib transparan. Kamu sebagai warga berhak tahu siapa penyumbangnya, berapa nilai kontribusinya, serta bagaimana dampaknya terhadap masyarakat sekitar. Transparansi seperti ini penting untuk menjaga kepercayaan publik sejak awal hingga proyek selesai.
Baca juga: Pemadaman Listrik Massal Bekasi Warga Heboh Cari Alternatif
Target Pembangunan dan Pengelolaan Jembatan Kalimalang
Direktur Utama PT Mitra Patriot, David Rahardja, menargetkan bahwa pembangunan jembatan wisata air Kalimalang rampung pada Januari 2026. Nantinya, kawasan ini akan dikelola oleh BUMD PT Mitra Patriot, yang juga akan menggandeng mitra swasta melalui sistem lelang terbuka.
Langkah ini bukan hanya menciptakan peluang bisnis baru, tetapi juga menghidupkan ekonomi lokal di sekitar Kalimalang. Semua pihak diharapkan menjalankan perannya dengan profesional, kompetitif, dan sesuai regulasi. Dengan kolaborasi yang baik, Kalimalang bisa menjadi destinasi wisata air unggulan di Jawa Barat.
Konsep Wisata dan Manfaat Bagi Masyarakat
Rencana pengembangan wisata air Kalimalang mencakup berbagai fasilitas menarik, seperti perahu wisata yang menyusuri sungai, serta sentra kuliner di sisi kanan dan kiri koridor. Selain menjadi tempat rekreasi, kawasan ini juga diharapkan menjadi ruang publik baru bagi warga Bekasi, tempat untuk berolahraga, bersantai, hingga berinteraksi sosial.
Namun, keindahan saja tidak cukup. Ruang publik yang baik harus aman, mudah diakses, ramah bagi pejalan kaki, serta menjaga kelestarian lingkungan sungai. Dengan pengelolaan yang tepat, kawasan ini akan menjadi ikon baru Bekasi yang membanggakan.
Adanya Antara Harapan dan Realisasi
Bekasi kini punya kesempatan besar untuk membuktikan komitmennya. Dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan BUMD menjadi modal kuat agar proyek pembangunan jembatan wisata air Kalimalang berjalan sesuai rencana.
Januari 2026 tinggal menghitung bulan. Publik tentu menantikan hasil nyata, jembatan yang kokoh, perahu wisata yang beroperasi tepat waktu, dan kawasan kuliner yang hidup tanpa mencemari sungai. Jika semua terealisasi, Kalimalang bukan hanya sekadar destinasi wisata air, tetapi simbol kemajuan dan wajah baru Kota Bekasi.







