Todosemjogo.org – Perumda Tirta Patriot menekan laju Non-Revenue Water (NRW)—air yang diproduksi tapi tak tercatat sebagai pendapatan—yang lama menjadi “lubang tak kasat mata” layanan air bersih di Kota Bekasi. Jalan yang dipilih: meningkatkan kapasitas SDM melalui pelatihan intensif.
Read More : Urai Macet Pagi, Dishub Kota Bekasi Terapkan Sistem Satu Arah di Jalan Perjuangan
Digelar di Hotel Horison Ultima Bekasi, Selasa–Kamis, 5–7 Agustus 2025, pelatihan bertajuk “Penurunan NRW dan Pengelolaan Distribusi Air” menghadirkan 20 pegawai kunci dari lini produksi dan distribusi. Direktur Teknik, Tjetjep Achmadi, membuka pelatihan dengan mandat yang tegas: pengetahuan teknis tidak cukup, kemampuan mengeksekusi strategi di lapangan adalah muaranya. Tujuannya jelas—mampu merencanakan serta menjalankan program penurunan kebocoran secara mandiri, efektif, dan efisien.
Kolaborasi Strategis: Pengetahuan Global, Aksi Lokal
Perumda Tirta Patriot menggandeng Water.org untuk memperkaya materi dan praktik terbaik. Dari identifikasi kebocoran fisik dan komersial, manajemen tekanan, hingga pemetaan jaringan pipa secara presisi—semua dipadatkan agar bisa langsung diterapkan. Direktur Utama, Ali Imam Faryadi, menegaskan kemitraan ini sebagai transfer pengetahuan yang berdampak jangka panjang, bukan sekadar seremoni pelatihan.
Ali berbicara gamblang tentang akar masalah. Sebelum akuisisi jaringan, NRW relatif terkendali di sekitar 12 persen. Setelahnya, fakta di lapangan berubah: banyak pipa tua, lapuk oleh usia, memicu titik kebocoran yang sulit dideteksi. Inilah paradoks pelayanan publik—aset bertambah, beban perawatan melonjak.
Isi Materi: Mendeteksi, Mengendalikan, Mengoptimalkan
Kurikulum menekankan audit kehilangan air, segmentasi distrik meter (DMA), pressure management, serta tata kelola data untuk mempercepat pengambilan keputusan. Tujuannya: menutup celah kebocoran dari hulu ke hilir—teknis, komersial, sekaligus administrasi.
Fokus kini diarahkan pada program pengendalian kebocoran yang berkelanjutan, dipimpin tim lintas unit dengan indikator kinerja yang terukur. “Pelatihan ini menjadi momentum,” kata Ali. Momentum, tentu, hanya berarti jika berbuah penghematan nyata, kontinuitas pasokan, dan layanan yang lebih andal bagi warga Bekasi.
Penutup: Menghargai Air, Menghormati Publik
Air bukan sekadar komoditas; ia adalah hak warga. Dengan SDM terlatih, kemitraan tepat, dan keberanian menutup kebocoran lama, Perumda Tirta Patriot menegaskan satu pesan: setiap tetes harus sampai ke keran, bukan lenyap di balik angka NRW.







